Cara Ukur Risiko Main Saham Ala Warren Buffett
Juni 10, 2024 Oleh admin 0

Cara Ukur Risiko Main Saham Ala Warren Buffett

Ternyata Begini Cara Ukur Risiko Main Saham Ala Warren Buffett

Cara Ukur Risiko Main Saham Ala Warren Buffett Satu orang terkaya di dunia Warren Buffett ternyata pernah mengalami salah investasi yang membuatnya kehilangan 20% kekayaan bersih.

Sebagai informasi Warren Buffett saat ini merupakan sosok yang kerap dijadikan kiblat dalam bermain saham. Kemampuannya dalam berinvestasi telah membawa Buffett memiliki harta US$ 135,9 miliar, terkaya ke-8 di dunia.

Banyak yang penasaran dengan cara CEO Berkshire Hathaway menjadi kaya raya dari saham. Pasalnya pasar modal merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi.

Persepsi risiko pada dasarnya berbeda-beda di kalangan investor. Dikutip dari Benzinga.com, pada tahun 1993, Buffett berbicara di depan lulusan Sekolah Bisnis Universitas Columbia.

Ketika ditanya tentang metodenya dalam mengevaluasi risiko, dia berkata, “Risiko muncul karena ketidaktahuan tentang apa yang Anda lakukan.” Kutipan ini mencerminkan filosofi investasi Buffett, yang menyoroti peran penting pengetahuan dan pemahaman dalam mengurangi risiko.

Strategi Buffett berfokus pada fundamental bisnis jangka panjang dibandingkan perubahan pasar jangka pendek. Dia tidak terburu-buru bereaksi terhadap penurunan harga saham yang dimilikinya, dan mendasarkan keputusannya pada pemahaman mendalam tentang bisnis tersebut.

Kesalahan di awal karir Buffett membuatnya sadar betapa pentingnya prinsip tersebut. Pada usia 21 tahun, ia menginvestasikan 20% kekayaan bersihnya di stasiun layanan Sinclair, dan pada akhirnya kehilangan seluruh investasi sebesar $2.000, menurut buku “The Deals of Warren Buffett, Volume 1: The First $100M.”

Kekalahan Buffett mengajarkannya nilai keunggulan kompetitif dalam bisnis. Stasiun Sinclair miliknya berjuang melawan stasiun Texaco yang dominan, menyoroti pentingnya posisi pasar yang unik. Pelajaran ini kemudian memandu kesuksesan investasinya di American Express Co. dan Coca-Cola Co., yang memperoleh manfaat dari loyalitas pelanggan yang kuat dan keunggulan kompetitif.

Risiko bisnis, yang menjadi fokus utama Buffett, berkaitan dengan pendapatan perusahaan di masa depan. Dia berupaya berinvestasi dalam bisnis yang siap untuk pertumbuhan pendapatan. Memahami potensi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatannya membantu Buffett menghindari pengambilan keputusan yang tidak tepat.

1. Pahami Bisnis yang Diinvestasikan

Salah satu prinsip utama Warren Buffett adalah hanya berinvestasi dalam bisnis yang dapat dipahami. Sebelum membeli saham suatu perusahaan, Buffett akan melakukan penelitian yang mendalam tentang bisnis tersebut. Ini termasuk memahami model bisnisnya, produk atau layanan yang ditawarkan, posisi pasar, dan kompetitifnya. Dengan memahami bisnis secara mendalam, Buffett dapat mengurangi risiko karena dia tahu dengan pasti apa yang dia investasikan.

Baca juga: Saham BREN Anjlok Hilang Triliunan

2. Lihat Riwayat Kinerja

Buffett sangat memperhatikan riwayat kinerja suatu perusahaan sebelum dia berinvestasi. Dia akan melihat pertumbuhan pendapatan, laba bersih, arus kas, dan margin keuntungan. Jika sebuah perusahaan telah menunjukkan konsistensi dalam kinerjanya selama beberapa tahun terakhir, ini bisa menjadi indikasi bahwa bisnis tersebut memiliki keunggulan yang berkelanjutan dan mungkin merupakan investasi yang lebih rendah risikonya.

3. Evaluasi Manajemen

Manajemen perusahaan adalah salah satu faktor kunci yang di pertimbangkan oleh Buffett dalam menilai risiko investasi. Dia mencari manajemen yang jujur, kompeten, dan memiliki rekam jejak yang sukses dalam mengelola perusahaan. Manajemen yang baik dapat membuat perusahaan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan nilai perusahaan.

4. Analisis Keuangan yang Teliti

Sebagai investor yang terkenal akan kehati-hatiannya, Buffett melakukan analisis keuangan yang sangat teliti sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan. Dia memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk memahami struktur modalnya, tingkat utang, arus kas, dan rasio keuangan lainnya. Buffett cenderung menghindari perusahaan dengan utang yang tinggi atau rasio keuangan yang buruk, karena ini meningkatkan risiko investasi.

5. Margin of Safety

Konsep “margin of safety” adalah salah satu prinsip fundamental dalam pendekatan investasi Warren Buffett. Buffett mencari kesempatan di mana harga saham suatu perusahaan di perdagangkan di bawah nilai intrinsiknya yang sebenarnya. Dengan memiliki margin of safety yang cukup besar, Buffett dapat melindungi investasinya dari fluktuasi pasar dan meminimalkan risiko kerugiannya.

6. Lakukan Di versifikasi yang Cerdas

Meskipun Buffett seringkali berinvestasi dalam jumlah besar dalam satu perusahaan, dia juga mengerti pentingnya di versifikasi. Dia tidak akan menaruh semua telurnya dalam satu keranjang, tetapi akan membagi investasinya di beberapa perusahaan yang berbeda. Di versifikasi yang cerdas dapat membantu mengurangi risiko portofolio secara keseluruhan.

7. Jadilah Investor Jangka Panjang

Salah satu kunci keberhasilan Warren Buffett adalah kesabaran dan kesetiaannya terhadap investasi jangka panjang. Buffett tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek atau gejolak emosional. Dia fokus pada fundamental perusahaan dan memegang investasinya selama bertahun-tahun, bahkan dekade. Pendekatan ini membantu Buffett mengurangi risiko yang terkait dengan volatilitas pasar.

8. Pelajari dari Kesalahan

Meskipun Buffett telah berhasil dalam banyak investasinya, dia juga mengalami kegagalan dan kesalahan. Namun, yang membedakan Buffett adalah kemampuannya untuk belajar dari kesalahan tersebut. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga yang membantu dia memperbaiki pendekatannya dan mengurangi risiko di masa depan.